Langsung ke konten utama

Unggulan

Impianku di 2021

Baru kusadari  ternyata tahun 2021 telah mendekat. Masih teringat sewaktu denting lonceng menunjukkan waktu 00.00 di tanggal 1 Januari 2020 yang lalu. Ternyata sembilan bulan telah berlalu begitu cepat, bersama sang corona yang melekat setiap saat. Impian yang telah terpasang di tahun ini belum terlaksana sempurna. Keinginan untuk jalan jalan ke negri seberang pun harus dibatalkan, akibat vaksin yang tidak kunjung datang Tahun baru 2021, apakah yang akan terjadi di tahun ini? Banyak pertanyaan mulai merasuk di hati Apakah pekerjaan akan terhenti? Apakah roda ekonomi tetap berlari? Semua menjadi satu misteri di tahun depan ini.  Akan tetapi, semua harus berjalan seperti biasa. Demi sekilo nasi yang harus ada dalam tudung saji. Tahun 2021, satu hal yang tetap tertanam dalam hati. Sesuatu yang menjadi impianku sejak dahulu. Sekiranya Sang Khalik mengizinkan, biarlah hamba bisa menjadi penulis sejati. Yang dimulai dari sesi kecil di bulan September ini. Menjadi besar di tahun 2021...

Salah omong

Seketika pembicaraan beralih ke topik kematian sejak tersebar kabar meninggalnya salah satu pejabat kota kami. "Kalau aku meninggal, aku ingin dikremasi saja. Karena aku tidak punya anak, nantinya tidak ada yang mengurus kuburanku", kata Silva, salah satu rekanku

"Sama, kak. Aku juga ingin dikremasi saja", Vera menimpali. Dan sepertinya, beberapa rekan yang di ruangan juga berpikiran sama.

Vera, yang akan melangsungkan pernikahannya dengan Alvaro pun melanjutkan khayalannya. "Aku berencana untuk bilang ke Alvaro tentang keinginanku ini. Supaya jika aku meninggal dahulu, ia tahu apa yang kuinginkan"

"Aku ingin abuku disebar di tempat-tempat yang ingin aku kunjungi. Supaya aku bisa menikmati meskipun badanku tiada"

Mendengar khayalannya, sontak jiwa isengku bergejolak. "Jadi maksudnya, nanti Alvaro bisa datang lagi bersama dengan pasangan barunya sambil berkata. Sayang, disini aku pernah menabur abu istri pertamaku"

Gelak tawa memenuhi ruangan kantor saat itu dan Vera pun memerah malu.

Komentar

  1. Balasan
    1. Tq mbak...based on true story hahaha. Cm sepertinya saya ngliat tema komedi dan horor paling OK buat yg mini ini biar dpt efeknya

      Hapus
  2. Balasan
    1. Hehhe tq mbak.. cm tb tb teringat kejadian d kantor yg paling epic

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer